"Mengenal Cache dan Cara Pembentukannya".

    Assalamualaikum Wr.wb, Haii ketemu lagi dengan Saya Della Zulfiah Azizah Nbi 1461900205 dari Kelas Arsitektur Jaringan Komputer kelas S, Kali ini saya akan membahas tentang Apa sih cache itu? Bagaimana sih cara pembentukannya? Let's Check it out! 



    Bagi yang masih bingung apa sih cache itu?
Cache adalah proses yang digunakan oleh browser dan aplikasi untuk menyimpan informasi. Nah siapa sih yang ga pernah menghapus history di browser? Pastinya waktu kamu menghapus history, pasti ada frasa “Bersihkan Cache”. Misalnya di Chrome, kalau kamu ingin menghapus history, kamu akan diberikan pilihan untuk menghapus gambar dan file yang disimpan dalam cache. Proses ini biasanya digunakan untuk melindungi privasi atau menghemat ruang penyimpanan. Jadi, Pasti pernah kan? hehe.

   
Cache adalah proses menyimpan data sementara sehingga situs, browser, atau aplikasi tidak perlu mengunduh data tersebut berulang kali. Ada banyak cara data bisa di cache, tetapi biasanya tergantung pada pemilik situs web untuk mengatur yang dikenal sebagai “header” pada data. Ini kan memberitahu komputer bahwa user tersebut bisa di cache. Pemilik situs web menetapkan instruksi caching dan browser akan tahu apa yang harus diunduh. Instruksi juga harus termasuk bagaimana dan dimana file-file tersebut disimpan sementara. Kamu bisa mengubah kebijakan secara manual, apa yang di cache dan apa yang tidak. Kamu juga bisa mengatur kebijakan untuk mengatur preferensi atau menghapus seluruh cache yang termasuk dalam file sementara kapan saja.
Caching membantu membuat aplikasi lebih cepat dan lebih efisien karena data disimpan secara lokal. Pada browser, data cache adalah informasi yang akan membuat situs web memuat lebih cepat karena mereka bisa mengakses data lebih cepat dari folder lokal.

    Karena saluran cache lebih sedikit dibandingkan dengan blok memori utama, diperlukan algoritma untuk pemetaan blok-blok memori utama ke dalam saluran cache. Selain itu diperlukan alat untuk menentukan blok memori utama mana yang sedang memakai saluran cache. cache mempunyai kapasitas yang kecil dibandingkan memori utama. Sehingga diperlukan aturan blok blok mana yang diletakkan dalam cache. Terdapat tiga metode, yaitu pemetaan langsung (direct mapping), pemetaan asosiatif, dan pemetaan asosiatif set. Pemilihan fungsi pemetaan akan menentukan bentuk organisasi cache. Pemilihan fungsi pemetaan seperti langsung, asosiatif dan asosiatif set akan menentukan bentuk organisasi cache.

1. Pemetaan Langsung (Direct Mapping)
Pemetaan ini memetakan masing-masing blok memori utama hanya ke satu saluran cache saja. Jika suatu block ada di cache, maka tempatnya sudah tertentu. Fungsi pemetaan mudah diimplementasikan dengan menggunakan alamat.
Jadi dalam metode ini pemetaan adalah bagian alamat blok memori utama sebagai nomer saluran cache. Ketika suatu blok data sedang diakses atau dibaca terhadap saluran yang diberikan, maka perlu memberikan tag bagi data untuk membedakannya dengan blok blok lain yang dapat sesuai dengan saluran tersebut.

2. Pemetaan Asosiatif (Associative Mapping)
Dengan pemetaan asosiatif, terdapat fleksibilitas penggantian blok ketika blok baru dibaca ke dalam cache. Kekurangan pemetaan asosiatif yang utama adalah kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk menguji tag seluruh saluran cache secara paralel, sehingga pencarian data di cache menjadi lama.
Mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara mengizinkan setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache. Dalam hal ini, cache control logic menginterpretasikan alamat memori hanya sebagai sebuah field tag dan field word. Field tag secara unik mengidentifikasi suatu blok memori utama. Untuk menentukan apakah suatu blok berada di dalam cache, maka cache control logic harus secara simultan memeriksa setiap tag saluran yang sesuai. Dengan pemetaan asosiatif, terdapat fleksibilitas penggantian blok ketika sebuah blok di baca ke dalam cache. Kekurangan pemetaan ini adalah kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk menguji tag seluruh saluran cache secara parallel.

3. Pemetaan Asosiatif Set (Set Associative Mapping)
Pada pemetaan ini, cache dibagi dalam sejumlah sets. Setiap set berisi sejumlah line. Pemetaan asosiatif set memanfaatkan kelebihan-kelebihan pendekatan pemetaan langsung dan pemetaan asosiatif.


Sebuah block pada memory utama bisa mengisi pada sebarang baris pada cache:

  • Panjang alamat (address length) = (s + w) bits
  • Jumlah unit yang bisa dialamati (number of addressable units) = 2s+w words/bytes
  • Ukuran block (block size) = ukuran baris (line size) = 2w words/bytes
  • Jumlah dari block pada memori utama (number of blocks in main memory) = 2s+ w/2w = 2s
  • Jumlah baris dari cache (number of lines in cache) = tidak bisa ditentukan
  • Ukuran Tag = s bits

Bagaimana? Sekarang sudah lebih mengenal yaa tentang cache dan cara pembentukannya. Baiklah kalau begitu Saya pamit undur diri yaa, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simulasi menggunakan Aplikasi Proteus, Cara lain memprogram Arduino tanpa harus dalam bentuk fisik.

Simulasi LED Berjalan Kanan-kiri menggunakan Input Button menggunakan Bahasa Assembly, Proteus 8 Professional, dan Atmega AT89C51